Kamis, 08 Desember 2016

PONDASI STRAUSS PILE

PONDASI STRAUSS PILE

            Pondasi strauss pile merupakan sub-struktur pada sebuah bangunan yang dibangun di pas bagian bawah pada sebuah bangunan guna mendukung stabilitas struktur bangunan yang berada di atasnya untuk menghindari penurunan bangunan yang menyebabkan keretakan pada sebuah bangunan. Kekuatan bangunan tidak lepas dari kualitas pondasinya,jika pondasi tidak dapat menahan beban bangunan tersebut maka efek yang terjadi adalah retak pada struktur atas.


Teknik pelaksanaan pembuatan pondasi tiang strauss pile yang baik: 

Dalam pelaksanaan pembuatan pondasi jenis strauss pile, tanpa adanya teknik yang baik maka hasil yang di peroleh kurang baik dan kecepatan produksi akan terhambat sehingga target waktu kurang terpenuhi. Untuk itu dibutuhkan tenaga yang profesional untuk membuat pondasi strauss pile tersebut.

Nah bagaimana cara membuat pondasi strauss pile dengan teknik yang baik dan langkah yang benar? Sedikit akan saya uraikan bagaimana langkah-langkah kerja pembuatan pondasi strauss pile yang sering kami kerjakan.


strauss pile pondasi
Mempersiapkan lahan kerja yang artinya menentukan titik-titik yang akan di bor atau di pasang pondasi strauss pile tersebut sesuai gambar yang di sediakan. Yaitu dengan cara instalasi bowplank terlebih dahulu. Hal ini selalu di kerjakan para mandor sebagai langkah awal dalam mendirikan sebuah bangunan.
Bor pile manual atau pondasi strauss pile yaitu sebuah pondasi dangkal yang memiliki diameter lebih kecil dari pondasi bor pile dan kedalaman yang terbatas,atau masih dalam kondisi tanah lunak yang dapat di kerjakan. Dalam pekerjaan pembuatan lubang bor yaitu menggunakan hand bor atau tenaga manusia sebagai pemutar mata bor tersebut yang di kerjakan dengan dua orang setiap satu seat alat strauss pile yaitu dengan cara memutar dan menekan mata bor auger ke dalam tanah pada titik pondasi strauss pile. Pada proses pengeboran lubang, di tambah sedikit air untuk mempermudah pengikisan tanah dan sebagai pelekat untuk tanah yang kering sehingga limbah pengeboran berupa tanah mudah di angkat.
Gambar di bawah ini adalah betuk dari mata bor yang kita gunakan untuk pembuatan lubang strauss pile.

bor strauss pile =

Kemudian mata bor di rasa sudah cukup penuh dengan tanah maka selanjutnya adalah pengangkatan limbah hasil pengeboran tersebut. Hal ini di lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan kedalaman sesuai kebutuhan lubang. Untuk kedalaman bor manual / strauss pile ini terbatas maksimal hanya mencapai 8 meter, ha ini di sebabkan karena dalam proses pengeboran hanya mengandalkan tenaga tangan.

Tahap selanjutnya adalah mempersiakan untuk penulangan besi terhadap lubang yang telah selesai di kerjakan. Merakit besi tulangan seperti halnya untuk tulangan bor pile pada umumnya. Membuat cincin spiral dengan cara menggulung besi yang akan di pakai sebagai cicin, pada umumnya cicin untuk tulangan strauss pile adalah besi polos D-8mm dengan diameter cicin 25cm. Besi di gulung dengan roler pipa yang berukuran lebih kecil dari ukuran diamete lubang strauss pile tersebut. Besi yang sudah di gulung tersebut dan terbentuk seperti per dan di tarik hingga mencapai jarak 15cm-20cm.

cara bor strauss pile =

 
Selanjutnya memasukan besi tulangan pokok kedalam cicin yang sudah di tarik tersebut dan di ikat dengan sengkang 15cm-20cm. Biasanya untuk diameter 30cm untuk tulangan pokok D-13 dengan isi 6 batang. Dan besi tulangan tersebut di masukan ke dalam lubang secara berhati-hati untuk menghindari banyak singgungan terhadap dinding lubang bor tersebut.

pengecoran strauss pile

Selanjutnya adalah pengecoran strauss pile. Pengecoran lubang Strauss pile / bor pile manual yaitu dengan menggunakan pipa 3" atau 4" yang di masukan sampai dasar lubang dan pipa tersebut di isi adukan beton. Ini berfungsi untuk melakukan pengecoran dari dasar lubang dan sekaligus mendorong air sehingga keluar dari lubang strauss pile. Beton dimasukan ke dalam lubang pipa tersebut dan pipa di angkat sedikit demi sediki dan pengecoran di lakukan secara kontinew sampai lubang terisi penuh dengan beton. Setelah beton kering maka siap untuk penggalia tanah untuk di pasang pilecap.

cara bor strauss pile =

             Bentuk dari Pondasi strauss pile/bor pile manual tidak berbeda jauh dengan pondasi bore pile mesin minicrane. Hal yang membedakan hanya cara pengerjaan, alat yang di gunakan dan kapasitas kerja. Hal ini menjadikan perbedaan biaya yang di keluarkan lebih mahal pondasi bore pile 30%, akan tetapi pondasi bore pile mesin mincran lebih maksimal dalam segi kedalaman lubang pondasinya, yaitu sampai ketemu tanah keras/atau cadas. Berbeda dengan strauss pile, lubang yang mampu di kerjakan pengeboran masih dalam kondisi tanah lembek.

Pekerjaan pondasi strauss pile atau bor pile manual adalah sebuah cara pembuatan pondasi bangunan yang dalam cara pelaksanaannya menggunakan alat bor pile manual  yang di gerakan oleh tenaga orang tanpa bantuan peralatan mesin, oleh sebab itu obyek yang dapat di bor adalah berupa tanah lunak dan bukan berupa:

1. Tanah urug campur puing. bila dalam pelaksaan lokasi pekerjaan strauss pile / bor pile manual terdapat puing/sampah yang kedalamannya lebih dari 50cm maka pihak pertama ( pemberi tugas ) harus menggali terlebih dahulu atau bila terkena pondasi lama maka harus di bobok dahulu.

2.Tanah pasir ber'air, untuk jenis tanah ini kesulitan pekerjaan bor pile manual adalah pada pengangkatan tanah dikarenakan tanah merosot pada saat proses pengangakatan, meski dapat dikerjakan dengan mata bor berbentuk tabung namun proses pekerjaan yang agak lama menjadikan metode ini tidak disukai pekerja.

3. Tanah pasir berkerikil , Seperti tampak pada gambar dibawah ini jenis tanah yang kami jumpai di daerah Lippo Cikarang adalah kategori tanah keras yang tidak bisa dikerjakan dengan alat bor pile manual dan harus dikerjakan dengan alat bor pile mesin.



strauss pile cikarang
Tanah pasir kasar
4. Tanah Padas / tanah semen, jenis tanah ini termasuk tanah keras sehingga jenis tanah ini tidak mampu di kerjakan dengan metode strauss pile.

Tanah cadas
Tanah padas
4. Yang terakhir adalah apabila rencana kedalaman  pondasi berdasarkan hasil test sondir / rekomendasi dari hasil soil test maka pondasi tersebut tidak bisa dikerjakan dengan metode strauss pile / bor pile manual, kedalaman rata-rata pondasi strauss pile adalah 6 meter.

Banyak keuntungan yang di dapat bila mana dalam suatu proyek menggunakan pondasi bore pile manual, diantaranya:

1. Biaya relatif lebih murah dibanding pondasi dalam lainnya misal pondasi sumuran, mini pile dan bore pile mesin.
Bahkan kalau di hitung-hitung lebih murah dan efisien bila di bandingkan dengan pondasi batu kali yang sering dipakai untuk pondasi rumah tinggal 1 lantai, 2 lantai atau 3lantai. Efisien karena dalam pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama lain halnya dengan pondasi batu kali, misalnya dalam sebuah proyek rumah tinggal pengerjaan pondasi batu kali memakan waktu 2 minggu maka dengan metode straus dapat di selesaikan dalam waktu 1 minggu, pondasi strauss bertumpu pada lapisan tanah dalam dengan itu resiko penurunan tanah yang mengakibatkan dinding retak dapat di minimalisir.
 
2. Pekerjaan cepat terselesaikan
Dalam satu hari 1 set alat mampu mengerjakan kurang lebih 20 m1 dan set alat bor pile manual mudah di sesuaikan dengan volume pekerjaan.
Bahkan dalam sebuah penelitian mahasiswa salah satu universitas di jawa timur menyatakan rencana anggaran biaya mempergunakan pondasi straus lebih murah/efisien 21,57% dibandingkan mempergunakan pondasi footplate.
  
              Di era sekarang pondasi strauss pile banyak di gunakan untuk pondasi rumah tinggal 2 lantai, ruko 3 lantai dan bangunan 3 lantai lainnya sebagai pengganti pondasi tiang pancang atau pun karena penghematan biaya. 

sumber:    http://www.pondasi-strauss.com/2013/09/pondasi-modern-strauss-pile-bor-pile.html

                http://www.borepile.info/2014/08/sistem-pengeboran-dengan-mini-cran.html

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar