Minggu, 08 Februari 2015

Pentingnya Konsultan Manajemen Kontruksi (MK)

Pentingnya Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)


    Pada Era pembangunan yang makin hari kian berkembang di Indonesia, banyak kendala dan tantangan yang sering terjadi di dunia konstruksi rancang bangun baik dari pihak owner, kontraktor dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalamnya sebagai contoh yang sering terjadi di lapangan yaitu kegagalan konstruksi seperti keruntuhan bangunan, pembengkakan biaya proyek, desain arsitektur yang tidak memuaskan, keterlambatan proyek konstruksi, dan masih banyak lagi masalah yang sering terjadi. Semua masalah tersebut terjadi karena tidak adanya manajemen  yang baik dalam mengelolah proyek tersebut baik dari segi teknis, keuangan, pengawasan, metode dsb.    


      
        Konsultasi manajemen proyek  konstruksi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah-masalah dalam proyek dan merupakan komponen pengendalian yang sangat penting dalam proyek konstruksi mulai dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan dan penutupan kegiatan konstruksi agar semua aspek-aspek dapat dikendalikan dalam proyek konstruksi seperti aspek mutu, waktu (schedule), biaya, material, peralatan, tenaga kerja (Man power), risiko-risiko, keselamatan kerja dan masih banyak aspek yang perluh dikendalikan selama proyek berlangsung. Dalam hal ini seseorang yang berperan sebagai pemilik proyek (Owner) maupun pelaksana proyek (Contractor) dapat menggunakan konsultan manajemen proyek (MK) baik pada tahap perencanaan maupun terlibat dalam kegiatan langsung selama proyek berlangsung agar kinerja suatu proyek dapat berjalan dengan optimal sesuai yang diharapkan bagi semua pihak dalam kegiatan konstruksi.


      konsultasi spesialisasi Manajemen Konstruksi (MK) bagi para owner yang ingin memperoleh penjelasan mengenai proyek yang ingin dilaksanakan oleh Kontraktor, berupa:
  •  Konsultasi Studi Kelayakan Investasi Proyek (Feasibility Study)
  •  Konsultasi Perencanaan Keuangan (Cash Flow) Proyek,
  •  Konsultasi Analisis Estimasi  Rancangan Anggaran Pelaksanaan (RAP)  dan RAB.
  •  Konsultasi Alokasi Sumber Daya (Resources) dan Metode konstruksi proyek.
  •  Konsultasi Analisis Risiko (Management Risk) perencanaan proyek, dan
  •  Konsultasi Pengontrolan serta Pengendalian Proyek terhadap Mutu,Biaya dan Waktu.
 
    Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu Manajemen perencanaan serta pengawasan/operasional yang matang dalam melaksanakan suatu proyek kosntruksi, dengan adanya perencanaan dan pengawasan yang baik maka semua risiko-risiko di dalam proyek dapat direduksi presentasenya dan juga dapat memberikan rasa aman dan kepuasan kepada pihak owner maupuan kontraktor mulai pada tahap plerencanaan kontruksi, proses pelaksanaan konstruksi dan selesainya kegiatan konstruksi. 

Oleh : Ir. James Thoengsal