PONDASI STRAUSS PILE
Pondasi strauss pile
merupakan sub-struktur pada sebuah bangunan yang dibangun di pas bagian
bawah pada sebuah bangunan guna mendukung stabilitas struktur bangunan
yang berada di atasnya untuk menghindari penurunan bangunan yang
menyebabkan keretakan pada sebuah bangunan. Kekuatan bangunan tidak
lepas dari kualitas pondasinya,jika pondasi tidak dapat menahan beban
bangunan tersebut maka efek yang terjadi adalah retak pada struktur
atas.
Teknik pelaksanaan pembuatan pondasi tiang strauss pile yang baik:
Dalam pelaksanaan pembuatan pondasi jenis strauss pile, tanpa adanya
teknik yang baik maka hasil yang di peroleh kurang baik dan kecepatan
produksi akan terhambat sehingga target waktu kurang terpenuhi. Untuk
itu dibutuhkan tenaga yang profesional untuk membuat pondasi strauss
pile tersebut.
Nah bagaimana cara membuat pondasi strauss pile dengan teknik yang baik
dan langkah yang benar? Sedikit akan saya uraikan bagaimana
langkah-langkah kerja pembuatan pondasi strauss pile yang sering kami kerjakan.
Mempersiapkan lahan kerja yang artinya menentukan titik-titik yang akan
di bor atau di pasang pondasi strauss pile tersebut sesuai gambar yang
di sediakan. Yaitu dengan cara instalasi bowplank terlebih dahulu. Hal ini selalu di kerjakan para mandor sebagai langkah awal dalam mendirikan sebuah bangunan.
Bor pile manual atau pondasi strauss pile
yaitu sebuah pondasi dangkal yang memiliki diameter lebih kecil dari
pondasi bor pile dan kedalaman yang terbatas,atau masih dalam kondisi
tanah lunak yang dapat di kerjakan. Dalam pekerjaan pembuatan lubang bor
yaitu menggunakan hand bor atau tenaga manusia sebagai pemutar
mata bor tersebut yang di kerjakan dengan dua orang setiap satu seat
alat strauss pile yaitu dengan cara memutar dan menekan mata bor auger
ke dalam tanah pada titik pondasi strauss pile. Pada proses pengeboran
lubang, di tambah sedikit air untuk mempermudah pengikisan tanah dan
sebagai pelekat untuk tanah yang kering sehingga limbah pengeboran
berupa tanah mudah di angkat.
Gambar di bawah ini adalah betuk dari mata bor yang kita gunakan untuk pembuatan lubang strauss pile.
Gambar di bawah ini adalah betuk dari mata bor yang kita gunakan untuk pembuatan lubang strauss pile.
Kemudian mata bor di rasa sudah cukup penuh dengan tanah maka
selanjutnya adalah pengangkatan limbah hasil pengeboran tersebut. Hal
ini di lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan kedalaman sesuai
kebutuhan lubang. Untuk kedalaman bor manual / strauss pile ini
terbatas maksimal hanya mencapai 8 meter, ha ini di sebabkan karena
dalam proses pengeboran hanya mengandalkan tenaga tangan.
Tahap selanjutnya adalah mempersiakan untuk penulangan besi terhadap lubang yang telah selesai di kerjakan. Merakit besi tulangan seperti halnya untuk tulangan bor pile pada umumnya. Membuat cincin spiral dengan cara menggulung besi yang akan di pakai sebagai cicin, pada umumnya cicin untuk tulangan strauss pile adalah besi polos D-8mm dengan diameter cicin 25cm. Besi di gulung dengan roler pipa yang berukuran lebih kecil dari ukuran diamete lubang strauss pile tersebut. Besi yang sudah di gulung tersebut dan terbentuk seperti per dan di tarik hingga mencapai jarak 15cm-20cm.
Tahap selanjutnya adalah mempersiakan untuk penulangan besi terhadap lubang yang telah selesai di kerjakan. Merakit besi tulangan seperti halnya untuk tulangan bor pile pada umumnya. Membuat cincin spiral dengan cara menggulung besi yang akan di pakai sebagai cicin, pada umumnya cicin untuk tulangan strauss pile adalah besi polos D-8mm dengan diameter cicin 25cm. Besi di gulung dengan roler pipa yang berukuran lebih kecil dari ukuran diamete lubang strauss pile tersebut. Besi yang sudah di gulung tersebut dan terbentuk seperti per dan di tarik hingga mencapai jarak 15cm-20cm.
Selanjutnya memasukan besi tulangan pokok kedalam cicin yang sudah di
tarik tersebut dan di ikat dengan sengkang 15cm-20cm. Biasanya untuk
diameter 30cm untuk tulangan pokok D-13 dengan isi 6 batang. Dan besi
tulangan tersebut di masukan ke dalam lubang secara berhati-hati untuk
menghindari banyak singgungan terhadap dinding lubang bor tersebut.
Selanjutnya adalah pengecoran strauss pile. Pengecoran lubang
Strauss pile / bor pile manual yaitu dengan menggunakan pipa 3" atau 4"
yang di masukan sampai dasar lubang dan pipa tersebut di isi adukan
beton. Ini berfungsi untuk melakukan pengecoran dari dasar lubang dan
sekaligus mendorong air sehingga keluar dari lubang strauss pile.
Beton dimasukan ke dalam lubang pipa tersebut dan pipa di angkat
sedikit demi sediki dan pengecoran di lakukan secara kontinew sampai
lubang terisi penuh dengan beton. Setelah beton kering maka siap untuk
penggalia tanah untuk di pasang pilecap.
Bentuk dari Pondasi strauss pile/bor pile manual tidak berbeda jauh dengan pondasi bore pile mesin minicrane. Hal yang membedakan hanya cara pengerjaan, alat yang di gunakan dan kapasitas kerja. Hal ini menjadikan perbedaan biaya yang di keluarkan lebih mahal pondasi bore pile 30%, akan tetapi pondasi bore pile mesin mincran lebih maksimal dalam segi kedalaman lubang pondasinya, yaitu sampai ketemu tanah keras/atau cadas. Berbeda dengan strauss pile, lubang yang mampu di kerjakan pengeboran masih dalam kondisi tanah lembek.
Pekerjaan pondasi strauss pile atau bor pile manual adalah sebuah cara pembuatan pondasi bangunan
yang dalam cara pelaksanaannya menggunakan alat bor pile manual yang
di gerakan oleh tenaga orang tanpa bantuan peralatan mesin, oleh sebab
itu obyek yang dapat di bor adalah berupa tanah lunak dan bukan berupa:
1. Tanah urug campur puing. bila dalam pelaksaan lokasi pekerjaan
strauss pile / bor pile manual terdapat puing/sampah yang kedalamannya
lebih dari 50cm maka pihak pertama ( pemberi tugas ) harus menggali
terlebih dahulu atau bila terkena pondasi lama maka harus di bobok dahulu.
2.Tanah pasir ber'air, untuk jenis tanah ini kesulitan pekerjaan bor pile manual
adalah pada pengangkatan tanah dikarenakan tanah merosot pada saat
proses pengangakatan, meski dapat dikerjakan dengan mata bor berbentuk
tabung namun proses pekerjaan yang agak lama menjadikan metode ini tidak
disukai pekerja.
3. Tanah pasir berkerikil , Seperti tampak pada gambar dibawah
ini jenis tanah yang kami jumpai di daerah Lippo Cikarang adalah
kategori tanah keras yang tidak bisa dikerjakan dengan alat bor pile
manual dan harus dikerjakan dengan alat bor pile mesin.
Tanah padas |
4. Yang terakhir adalah apabila rencana kedalaman pondasi berdasarkan hasil test sondir / rekomendasi dari hasil soil test maka pondasi tersebut tidak bisa dikerjakan dengan metode strauss pile / bor pile manual, kedalaman rata-rata pondasi strauss pile adalah 6 meter.
Banyak keuntungan yang di dapat bila mana dalam suatu proyek menggunakan pondasi bore pile manual, diantaranya:
1. Biaya relatif lebih murah dibanding pondasi dalam lainnya misal pondasi sumuran, mini pile dan bore pile mesin.
Bahkan kalau di hitung-hitung lebih murah dan efisien bila di bandingkan dengan pondasi batu kali yang sering dipakai untuk pondasi rumah tinggal 1 lantai, 2 lantai atau 3lantai. Efisien karena dalam pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama lain halnya dengan pondasi batu kali, misalnya dalam sebuah proyek rumah tinggal pengerjaan pondasi batu kali memakan waktu 2 minggu maka dengan metode straus dapat di selesaikan dalam waktu 1 minggu, pondasi strauss bertumpu pada lapisan tanah dalam dengan itu resiko penurunan tanah yang mengakibatkan dinding retak dapat di minimalisir.
2. Pekerjaan cepat terselesaikan
Dalam satu hari 1 set alat mampu mengerjakan kurang lebih 20 m1 dan set alat bor pile manual mudah di sesuaikan dengan volume pekerjaan.
Bahkan dalam sebuah penelitian mahasiswa salah satu universitas di jawa timur menyatakan rencana anggaran biaya mempergunakan pondasi straus lebih murah/efisien 21,57% dibandingkan mempergunakan pondasi footplate.
Dalam satu hari 1 set alat mampu mengerjakan kurang lebih 20 m1 dan set alat bor pile manual mudah di sesuaikan dengan volume pekerjaan.
Bahkan dalam sebuah penelitian mahasiswa salah satu universitas di jawa timur menyatakan rencana anggaran biaya mempergunakan pondasi straus lebih murah/efisien 21,57% dibandingkan mempergunakan pondasi footplate.
Di era sekarang pondasi strauss pile banyak di gunakan untuk
pondasi rumah tinggal 2 lantai, ruko 3 lantai dan bangunan 3 lantai
lainnya sebagai pengganti pondasi tiang pancang atau pun karena
penghematan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar